Selamat datang sahabat,
Sudah lama sepertinya tidak membuat jejak perjalanan disini. Setelah melewati perjalanan study Master yang cukup menguras tenaga, saya mendapatkan kesempatan untuk kembali ke Saga University sebagai mahasiswa doctoral. Hidup ala roller coaster, seperti itulah yang mungkin sering kita dengar. Cerita ini saya mulai saat berkesempatan untuk menikmati liburan ke rumah setelah satu setengah tahun perjalanan study doctoral. Dengan penuh perasaan bahagia, saya bisa kembali berkumpul dengan keluarga. Terlebih, bertepatan dengan puasa dan bisa menikmati hari raya di rumah dimana setelah 4 tahun tidak pernah merasakan vibes hari raya di Indonesia. Saya dapat mengikuti pesantren kilat kembali, menyimak kajian dari kitab Fathqul Qorib. Begitulah kira-kira rutinitas yang kulakukan dari SD sampai SMA. Saya menyadari bahwa metode mengaji di pesantren tidak berubah, namun waktu mampu merubah daya tangkap kita dalam memaknai kitab tersebut seiring berjalananya pengalaman hidup kita. Termasuk cara kita menghargai waktu dan kenangan didalamnya.
Postingan kali ini bersifat dokumentasi pribadi untuk mengenang kakakku. Banyak pelajaran hidup yang ingin saya bagikan tentang makna kesabaran dan kepatuhan terhadap orang tua. Namun beliau diberi kesempatan untuk kembali terlebih dahulu. Hari ini, May 9, 2025 bertepatan sehari setelah kakak kandungku telah kembali menghadap Tuhan Yang Maha Esa.
Sebelumnya maafkan adikmu ini yang belum sempat mengucapkan kata sayangnya dan belum bisa pulang dulu. Tertuntuk kakakku yang paling sabar, tenang-tenang ya disana, doakan kami yang masih di dunia ini untuk dapat memperbaiki diri dulu. Tidak perlu khawatir dengan anakmu Kahfi ya, kami disini akan berusaha menjaga seperti doa yang selalu kamu prioritaskan untuk tetap sehat dan mau makan. Terlebih dia anak yang cerdas dan pastinya membuatmu bangga suatu saat nanti.
Inilah keluargaku, keluarga sederhana yang penuh dengan mimpi besar dalam hidupnya. Kakakku, bernama Weny Ika Fitriastuti, seorang guru di SD Negeri 2 Gamping, Campurdarat. Beliau adalah sosok yang tidak pernah membalas saat aku kerjain pada masa kecilku. Eh, sesekali sih berani membalas, itupun atas perintah orang tua karena aku selalu usil samanya.
Bapak adalah seorang yang sangat visioner dengan keterbatasannya. Bisa dibilang visinya melebihi dari ekspektasi anak-anaknya, namun itulah yang membuat kita tumbuh menjadi pribadi yang berjuang sampai titik darah penghabisan saat ini. Secara pendidikan, kakakku merupakan pribadi yang rajin dan pendiam, namun dia mampu mendapatkan rangking satu saat SD. Meskipun saat SMP dan SMA kurang nampak juga, namun dia adalah role model keluarga karena mampu diterima di SMP dan SMA terfavorit di kota kami. Sangat berbeda dengan track recordku, yang mana tidak pernah mampu mendapatkan rangking satu saat SD.
Beliau agak gaptek(baca: gagap teknologi) dan aku orang pertama yang selalu mencemooh tentang gaya yang lemot itu. Jujur karena aku ingin melihat dia bisa lebih gerak cepat dan sat set dalam mengambil sikap. Tapi karena dari situlah aku mendapatkan uang jajan darinya, untuk mengajarinya mengoperasikan komputer rumah.
Saya masih ingat, alasan dia ingin menjadi guru itu mulai muncul dari SMP, dan bapak adalah sosok yang sangat support anaknya bekerja di bidang pendidikan karena beliau sangat memprioritaskan pendidikan untuk membekali anak-anaknya. Ibuku sebagai support system ketika kami tidak dapat memenuhi ekspektasi bapak. Terlebih aku yang sering hidup dalam ketidakjelasan ini. Keluarga kami sangat menjunjung tinggi supportivitas dan kerjasama. Bapak selalu mengajarkan untuk selalu rukun dalam kondisi apapun.
Pada saat pulang kemarin, aku diundang oleh kakakku untuk mengisi jam di kelas SD-nya. Sudah lama sekali tidak berdialog dengan kakakku membahas mengenai perkembangan dunia pendidikan. Dikala menganggur di rumah, aku berkonsultasi padanya bagaimana menghadapi kelas kecil dan kelas besar di SD. Berkonsultasi agar materi yang aku sampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswanya.
Kakak adalah karakter yang kuat namun memang nampak kaku ketika memiliki prinsip. Pada saat sakitpun, dia masih masuk sekolah dan memenuhi tanggung jawab mengajar sampai akhirnya masuk ICU pada akhir pekan dan sampai meninggalnya. Respect sekali dengan pengorbananmu mbak. Semoga jadi inspirasi di sekelilingmu.
Sabar, ulet, dan pekerja keras sampai tidak ada yang menyadari bahwa beliau menahan rasa sakit itu. Ada satu hal yang mungkin tidak bisa saya tiru sampai saat ini yaitu ketika kena marah orang tua. Beliau pribadi yang tetap diam dalam setiap komentar. Dan aku sebaliknya, selalu membuat perlawanan terlebih dahulu meskipun pada akhirnya tersadar karena pertimbangan orang tua lebih baik.
Ibarat orang jawa yang ngalah(baca: mengalah), ngaleh(baca:menghindar), ngamuk(baca:marah). Kakak sepertinya menganut tiga poin itu, namun sampai sekarang aku belum pernah melihat kemarahannya. Beliau sudah menikah dan dikaruniai satu anak yang diberi nama Muhammad Kahfi Ardiansyah. Kakakku sangat senang sekali mengamalkan al-Kahfi pada hari Jum'at sampai diabadikan dalam nama anaknya.
Bertepatan aku pulang, April 1 2025, dia berulang tahun ke-4. Bocil yang masih susah diatur dan seenaknya sendiri ini akan menjadi pribadi yang lebih kuat suatu hari nanti seperti doa ibunya. Nama Muhammad sendiri adalah pribadi yang kuat, beliau sosok hebat yang jadi rujukan seluruh umat. Beliau juga ditinggal ibunya saat masih kecil, namun beliau sangat tegar dan melewati berbagai halang rintang sehingga menjadi uswatun hasanah (baca:suri tauladan yang baik). Sehat-sehat ya Kahfi. Pesan amimu, sehat sudah cukup. Kalau amimu bilang gitu, om mu selalu menyela, kalau dalam bahasa jawa,"yo mosok sehat tok mbak, tambah pinter ngono loh dongone". artinya: jangan cuman sehat aja mbak, doanya dia tambah pintar juga. Dan kakakku cuman membalas dengan senyuman dan memberiku wejangan, nanti kalau punya anak, melihat anak suka makan itu udah seneng bagiku wen. Begitulah kata yang menempel dalam ingatanku.
Sudah empat tahun aku tidak pernah menghabiskan hari raya, akhirnya aku mengabadikan beberapa foto keluarga dengan formasi lengkap. Tumbuh dewasa membuat aku lebih belajar bagaimana menghargai orang terdekatku. "Rumah Belajar Weka Naila" adalah sebutan rumah kami yang diinisiasi oleh kakakku. Rumahku dijadikan tempat berkumpul anak SD sekitar rumahku. Dan aku pernah memposting hal ini juga (disini:
antara rumah dan hijrah). Berikut beberapa foto kenanagan kita bersama yang diambil akhir-akhir ini.
 |
Foto Keluarga Rumah Belajar Weka Naila |
 |
Ultah ke-4 Kahfi |
 |
Jagoan kecilmu mbak, Kahfi |
 |
Keluarga baru Mbak Tiyas
|
Mohon maaf postingan kali ini bukan untuk menjual kesedihan. Tujuanku pribadi, saya berharap anakmu beberapa tahun lagi masuk TK dan belajar membaca. Ingatanku terbatas mbak, meskipun akan kukenang dalam ingatan, bagiku tulisan itu abadi mbak, biarkan anakmu membaca dan semooga aku juga sempat menjelaskan detailnya. Suatu saat nanti, dia bisa lebih mengenal sosok ibu terbaiknya dan tentunya hal pertama yang ingin saya ajarkan adalah, dia mampu mendoakan Ami-nya yang yang tetap akan meranggul dalam hati dengan kehangatan saat ia mulai tumbuh dewasa nanti. Jiwamu akan abadi untuknya mbak. Kami akan bantu rawat dia seperti yang kamu harapkan. Tidak perlu lagi membanding-bandingkan anakmu dengan masa kecilku lagi. Saya akan berusaha untuk membuat anakmu lebih baik dariku suatu saat nanti. Tetap tenang ya mbak, saya yakin kamu akan tetap khawatir dengan anakmu. Bapak, Ibuk, adekkmu Rara adalah sebaik-baiknya tempat untuk anakmu belajar seperti apa Ami-nya yang selalu mengusahakan yang terbaik untuk Kahfi. Sabar ya mbak, doakan kami semua untuk bisa memperbaiki diri dulu dan bisa bertemu kembali dengan senyuman yang abadi.
 |
Makam Mbak Tiyas |
Sebagai penutup postingan kali ini. Bagi muslim, sudah sepatutnya kita meyakinini bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian seperti yang terdapat pada Surat al-'Ankabut ayat 57.
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Terima kasih teman-teman semua yang sudah mebaca sampai akhir. Adapun terdapat perkataan yang kurang berkenan mohon maaf. Saya hanya ingin mendedikasikan postingan ini untuk kakak saya. Adapun manfaat yang bisa dipetik, silahkan dipetik. Kalaupun ada yang kurang berkenan harap dimaklumi. Terima kasih
Posting Komentar