Menjalani Impian dan Kisah Pertemanan: Dreamers Talks - Wendy Cahya

Senin, 10 Oktober 2022

Menjalani Impian dan Kisah Pertemanan: Dreamers Talks

Hi sobat dreamers,
kali ini aku ingin bercerita mengenai kisah pertemanan dan impian. Topik ini merupakan topik yang menurut aku selalu menarik untuk dibahas. Karena dari pertemanan banyak hal yang dapat kita jadikan pelajaran dan memperbaiki karakter diri kita. Dimulai dari cara kita menjaga circle pertemanan, hal itu sangat berpengaruh terhadap karakter kita. Ada satu quote yang selalu aku ingat mengenai pertemanan. "Kita adalah Rata-Rata dari Lima Orang Terdekat di Sekitar Kita". Dari quote tadi kita bisa belajar untuk mengenal diri kita lebih jauh, jika kita masih bingung mendefinisikan karakter kita seperti apa. Cukup lihat saja orang terdekat kita. Coba tuliskan beberapa sifat yang membuat kamu bisa berteman dengan mereka. Secara tidak sadar kita akan menuliskan karakter yang ada pada diri kita. Kalau bisa sih, kita usahakan menjadi pribadi yang dapat berteman sama semua orang. Namun seiring berjalannya waktu, kita akan ditemukan dengan teman-teman yang sefrekuensi untuk menghabiskan waktu bersama. Semakin bertambah dewasa kita juga semakin selektif soal menjaga circle, kita akan menentukan dengan siapa kita menghabiskan waktu. Bagi seorang introvert mungkin tak masalah menghabiskan waktu menyendiri di kamar. Tidak bagi sosok ekstrovert, pasti terasa gelisah ketika hanya sendirian saja (ini sih curhatan adik aku). Apapun itu, cari cara berteman senyaman dan sesuaikan dengan karakter yang ada pada diri kalian saja dah. Terpenting kita harus tetap bahagia dalam berteman dan tentunya genuine agar pertemanan bertahan lama.
Dragon and Tiger Pagodas - Kaohsiung

Okedeh, cerita ini merupakan perjalanan menjalani impian dan kisah pertemanan yang aku temukan pada saat kuliah master. Aku merasa beruntung dapat merasakan momen ini di tengah badai masalah yang belum terpecahkan, yang menerjang dari kanan kiri depan belakang (alay say wkwk). Aku menyadari kita harus siap menjalani konsekuensi dari pilihan yang sudah kita ambil baik itu hal positif ataupun negatif. Sembari menyelesaikan study, aku bertemu teman-teman yang ada untuk menguatkan langkah kita. Inilah teman-teman yang entah sejak kapan aku merasa cocok berbagi cerita dengan mereka. Kita berasal dari background yang berbeda, kita tak pernah mengenal satu sama lain sebelumnya, dan kita berasal dari daerah yang berbeda. Yang aku ketahui,  kita memiliki tujuan yang sama yaitu menyelesaikan study master dengan versi terbaik kita masing-masing. Pengalaman merantau memang seru dan pastinya banyak cerita yang dapat kita pelajari bersama. Seperti yang pernah aku temukan saat aku masih kuliah di Malang. Ada teman aku yang berasal dari Medan. Dia berkomitmen kuat untuk pantang pulang sebelum menang. Kalau belum selesai ya harus kuat menahan resiko yang terjadi sampai kita menemukan garis finish. aku belajar banyak bagaimana jiwa rantau membuat aku menjadi pribadi yang berpendirian terhadap diri aku namun mampu berkompromi dalam menyikapi kerasnya lingkungan. 

Fo Guang Shan Buddha Museum

Pada October 8-10, 2022, kami mengagendakan untuk liburan bersama. Agenda kali ini merupakan agenda yang tidak pernah terpikirkan untuk direalisasikan. Namun aku sangat menikmati setiap detik, menit, jam dan setiap harinya. Oh iya, sebelumnya aku perkenalkan teman-teman aku, ada Phengky dan Octa. Mereka berdua merupakan teman yang mampu membawa kesan dalam perjalananku kali ini. Entah kata apa yang tepat untuk menjelaskan sosok mereka berdua. Kalau ada kata yang lebih spesial dari spesial, akan aku gunakan kata itu :). Banyak quality time yang menurutku kita sempat habiskan bersama selama masa kuliah. Meskipun lebih intens terjadi pada akhir-akhir perjalanan master, namun disitu terdapat kesan tersendiri. Padahal kegiatan yang kita habiskan ala kadarnya saja seperti berjalan ke taman, duduk bengong bersama, dan random talk. Cukup disini dulu ya, satu paragraf memang tak cukup untuk memperkenalkan mereka berdua. Suatu saat akan aku ceritakan kembali betapa hebatnya mereka guys. Ceritanya kita bertiga mengagendakan liburan ke salah satu kota bagian selatan Taiwan yaitu Kaohshiung. Sebulan kita sebelumnya berawal dari obrolan spontan dan kita coba atur budgeting hingga akhirnya liburan itu terealiasai. Menariknya liburan ini juga merealisasikan bucketlist yang pernah kubuat, yaitu berkunjung di Museum Dinosaurus yang berada di kota bagian tengah Taiwan, yaitu Taichung. Satu lagi teman yang belum termention. Namanya Wanda, jujur saja aku belum begitu mengenal dia. Karena satu minggu sebelum berangkat. Mendadak dia ingin ikut dengan agenda kami. Prinsip aku simple sih, ketika mereka berdua oke aku sih yakin bakal bisa beradaptasi juga dengan karakternya. Dan dia juga gak rewel orangnya. Jadi perjalanan kali ini kita berangkat berempat. 

Dome of Light

Perjalanan kita berempat dimulai, beberapa destinasi yang sudah kita rencanakan dapat kita kunjungi semua meskipun ada beberapa penyesuaian dikarenakan kendala diluar dari diri kita seperti terjadinya macet ataupun hujan. Namun secara umum kita berhasil menyelesaikan seluruh planning yang sudah kita agendakan. Dan menurutku itu liburan yang sukses dengan proses yang sangat menarik seperti bagaimana cara kita berbagi tugas menyusun agenda, membooking hotel, dan transport. Mungkin dari sekian perjalanan, aku hanya memerankan sebagai supporter saja. Perjalanan kita 3 hari 2 malam. Pastinya banyak kejadian yang tidak mungkin saya ceritakan detailnya. Namun yang paling membuat saya amaze, tidak ada yang mengeluh dan menikmati liburan dengan keterbatasan yang kita miliki. Ya mengeluh dikit sih wajar seperti ada beberapa hal yang di luar ekspektasi. But seperti masalah jam makan, mereka tidak rewel sama sekali dan mampu menahan sampai benar-benar sampai tujuan. Terima kasih banyak ya guys. Oh iyaa, liburan kali inipun bertepatan dengan hari spesial bagi umat muslim yaitu Maulid Nabi(hari lahirnya Nabi Muhammad SAW). Semoga menjadi momen refleksi meneladani akhlakul karimah beliau. Dan kebetulan juga hari ulang tahun salah satu personil kami. Jadi liburan kali ini semakin seru dengan merancang surprise ke teman kami yang lagi ultah. Selamat ulang tahun teman, doa terbaik khususnya untukmu dan umumnya untuk kita semua dah. Semoga semesta mendukung perjalanan kita. Akupun  akhirnya juga bisa bertemu kembali dengan teman yang dulu pernah study exchange bersama di Jepang. Sungguh unexpected experience yang aku dapatkan selama ini. Untuk Phengky, Octa, Wanda, dan Yee, semoga pertemanan kita bisa sampai tua nanti dah.. Gak terlalu berharap banyak untuk selalu dekat sih, cukup saling menjaga kabar agar tidak terputus pertemanan aja. Itu harapanku pada kalian :)

Perjalanan pulang, ini juga jadi penutupan yang epic. Karena bus tidak ada nomor, akhirnya kita berempat duduk random. Tidak sengaja aku duduk dengan mas yang bekerja di Taiwan. Dia cerita ini perjalanannya bekerja di Taiwan pada tahun ke-7. Di tengah usia yang merasa selalu berada di titik terendah, mendengarkan cerita mas ini membuatku harus banyak-banyak bersyukur dengan keadaan yang ada saat ini. Mas Arif namanya, dia bercerita sebagai lulusan SMP yang tidak dibesarkan orang tua kandungnya semenjak umurnya satu tahun. Dia lahir di Palembang dan dibesarkan di Wlingi, Blitar. Aku merasa amaze mendengarkan perjalannya yang jatuh bangun dalam dunia usaha. Dasarnya emang curious mendengar ceritanya seperti halnya sedang mengadakan podcast dan coba bertanya sembari mengambil pelajaran. Sangat menarik mendengarkan orang yang berjuang untuk menjadi lebih baik. Ya memang sedikit ada curhat colongan dari masnya. Tapi aku berusaha mengarahkan topik agar masnya tidak minder dengan keadaannya. Seperti apa yang diajarkan orang tua bahwa semua orang itu memiliki derajat yang sama. Jangan pernah merasa lebih tinggi dari yang lain dan tentunya jangan merasa rendah juga. Meskipun ada titik jenuh mendengarkan cerita sampai aku tertidur di tengah jeda cerita wkwkwk. Dia mengakui masa mudanya memang lumayan bandel orangnya. Namun justru itu ada modal nekad serta ada niat kuat untuk membahagiakan anak istri sebagai semangat hidup. Dan beberapa cerita bagaimana dia meninggalkan perilaku masa lalu yang menurutnya tidak perlu dilakukan lagi. Satu hal yang membuat aku merasa harus bersyukur ketika suatu topik aku coba arahkan terkait cara padang dalam dunia pendidikan. Memang belajar tidak harus duduk di kelas dan intinya selama kita masih mau belajar kita akan didekatkan dengan tujuan yang sudah kita rencanakan. Tidak disangka dia berargumen menarik untuk digaris bawahi. Dia menyadari bahwa pendidikan adalah satu poin penting yang harus diperjuangkan. Menurutnya orang yang berpendidikan tinggi memiliki peluang lebih tinggi untuk merealisasikan kesuksesannya. Dia mulai merencanakan soal bagaiamana cara mempersiapkan uang sekolah untuk anaknya. Dan disitu aku teringat pengorbanan orang tua memang sangat berat agar aku dapat berdiri sampai di titik ini. Semangat buat semua orang tua yang sedang berjuang menyekolahkan anaknya, kalian adalah orang tua terbaik versi aku. Doa terbaik untuk mereka semua. Jaga kesehatan dan tetap bersabar sembari menanti kabar baik dari putra putrinya. Pendidikan tinggi memang bukan satu-satunya instrumen untuk menuju kesuksesan. Namun menjadi pribadi yang berpendidikan tinggi akan menjadi pribadi yang lebih mandiri dan mampu menyelesaikan masalah hidup dengan skill, sabar menjalani tahap demi tahap, tetap optimis, dan konsisten menjalai  sampai tujuan tercapai.

Pada tanggal 10/10 merupakan hari yang disepakati sebagai hari kemerdekaan Taiwan. Jadi kita bertiga (aku, Octa, and Wanda) menyempatkan untuk melihat acara di Gedung Presiden sebelum balik ke dorm masing-masing. Sedangkan Phengky sudah kembali ke Hsinchu untuk persiapan kembali ke dunianya. Sudah dulu ya cerita hari ini. Back to reality and keep fighting guys. Selamat hari merdeka, semoga tetap aman dan semakin lebih baik ke depan. Semoga kita semua bisa menjalani perjalanan ini sebaik mungkin. Sampai jumpa next trip guys and good luck for all! 

Great Harbor Bridge

Happy Birthday and Independence Day Wishes


Taiwan Design Exibition Expo 2022

National Museum of Natural Science - Taichung

Posting Komentar