CommTECH Camp ITS: The Best Group Presentation - Wendy Cahya

Sabtu, 02 Desember 2017

CommTECH Camp ITS: The Best Group Presentation

CommTECH Camp ITS: The Best Group Presentation  - Hey sobat Wendy Cahya, di akhir bulan November 2017 ini saya ada kegiatan yang sangat menarik dalam perjalanan hidup saya. Perpustakaan kehidupan sayapun bertambah ketika dapat berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai negeri. Kali ini saya mengikuti kegiatan ASEAN student camp yang diadakan di ITS pada tanggal 22-29 November 2017. Kegiatan tersebut berjalan selama seminggu dengan materi yang seru. Saya sangat menikmati dapat berinteraksi dengan teman dari ASEAN dan China. Siapa yang masih mempermasalahkan perbedaan? Bukankah dari sana kita mampu membuka wawasan. Bukankah dari situ kita dapat saling bertukar cerita dan menciptakan kehangatan dalam percakapan. Saya bangga menjadi Warga Indonesia dan sayapun senang memberikan informasi mengenai indahnya negeriku pada teman-teman di luar sana. Berikut merupakan foto pertama kali kita bertemu dan dijadikan beberapa grup kecil untuk proses pembekalan selama seminggu kedepan.

Welcome CommTech camp 2017
My Group CommTech camp 2017
Saya tidak pernah menyangka bisa bergabung dengan mereka. Modal Bahasa Inggris blepotan kayak gini memaksa diri untuk terus berinteraksi. Ucapan terima kasih tak pernah saya tinggalkan ketika mengingat momen-momen seperti ini. Khususnya pada dua ibu dosen hebat yang sampai sekarang saya belum pernah berfoto secara langsung. Beliau adalah Bu Dr. Eng. Anik Nur Handayani, S.T., M.T. dan Bu Dyah Lestari, S.T., M. Eng., saya merasa beruntung berkenalan dengan emak-emak super duper hebat seperti beliau-beliau. Selama seminggu sebelum berangkat mengikuti acara tersebut, saya benar-benar digembleng selayaknya pandai besi agar lebih pede dalam berbicara Bahasa Inggris. Dimanapun kapanpun selalu menggunakan Bahasa Inggris di lingkungan jurusan. Sampai bimbingan skripsipun harus menggunakan Bahasa Inggris. Hal itu menjadi pertanyaan bagi teman-teman di kampus. Serasa sudah tidak ada rasa malu atau udah gak mikir lagi dikira sok pake English. Sorry yaa, bahasanya jadi non formal kaya gini. Gak apa ya sobat, hal ini gak mengurangi bobot dan pertanggung jawaban atas informasi yang ada disini. (padahal emang gak ada bobotnya juga sih wkwkwk). Lanjut!

Bisa dibilang ini masih ketiga kalinya saya mengunjungi Surabaya. Bisa dibilang anak rumahan yang tak begitu tertarik dengan jalan-jalan. Saya sangat bermimpi bisa menikmati kuliah di ITS pada saat SMA dulu. Kali ini impian itu sudah tercapai ketika saya bisa menikmati perkuliaan di ITS dengan teman-teman Internasional. Berkuliah di UM mengantarkan saya menikmati kuliah singkat di ITS. Saya ada impian suatu saat UM dapat mengantarkan saya pada mimpi saya berkuliah di luar negeri. Itu harapan saya yang berani saya tulis agar saya ingat dan tetap yakin pada mimpi itu. Amiin. (maaf jadi ngelantur gaes) balik ke topik soal CommTECH.

Serunya acara ini bukan hanya sekedar dari pemateri. Namun kegiatan yang diagendakan mampu membuat kesan seperti berlatih panduan suara, mengunjungi kampung UMKM, dan mengunjungi kampus UB, Polinema, dan kampus tercyntahhh UM. Saya ulas saja ketika mengunjungi kampus sendiri UM. Saya berangkat mengikuti acara ini tidak ada yang tahu selain Bu Anik dan Bu Dyah. Dan yang lucu ketika kembali bersama teman-teman Internasional teman-teman yang bertugas sebagai panitia sangat kaget ketika saya bisa ikut dalam kegiatan tersebut. Maklum lah biasanya jadi panitia juga yang harus berangkat pagi dan pasang senyum meskipun punggung capek untuk menyambut undangan dan berusaha agar acara tetap maksimal. Kali ini saya jadi peserta di kampus sendiri dan disambut oleh teman sendiri. Wait, saya coba kasih foto-foto biar kelihatan perjalanan ini nyata adanya.
Welcome UM

Kuliah di UM Tercyntah
Kuliah Mahasiswa Tamu di Kampus Sendiri
Saya senang bisa berkuliah dengan salah satu dosen yang menjadi inspirasi saya dalam mempelajari Artificial Intelligence. Bapak A.N. Afandi, ST, MT, MIAEng, MIEEE, Ph.D yang merupakan dosen yang unik dalam mengisi mata kuliah namun saya sangat tertarik dengan gaya beliau. Saya sampai susah untuk mengingat namanya secara lengkap. Ini adalah kali kedua saya mengikuti kuliah beliau diluar jam kelas. Ide yang sangat liar mampu menjadi gebrakan kelas dunia. Sebelum saya kenal beliau, saya pernah menonton On The Spot dan beliau salah satu peneliti dari Indonesia yang karyanya diakui dunia. Seperti penemuannya Thunderstorm Alghoritm yang merupakan algoritma dari petir sebagai proses komputasi membuat saya tertarik mengikuti keliaran tersebut. Pesan yang sangat saya ingat dari beliau adalah "Everything  is possible. When you think possible". Memang sebagai sosok peneliti modal itu yang harus dipegang. Jangan takut karena dikira gila meneliti hal yang tidak penting. Penelitian mampu mendekatkanmu pada Dia yang menghidupkan pemikiranmu (sok sokan bijak dulu biar tetap ada bobotnya ya gaes). Sayapun merelated quote beliau dengan quote yang saya dapat dari Bu Anik,"You can if you think you can". Saya coba menanam alam bawah sadar tersebut. Saya harap suatu saat nanti saya bisa sesederhana dan tenang dalam menyikapi dunia ini. Dibalik nama yang terus bertambah pastinya terdapat perjalanan yang panjang untuk menggapainya (ingat skripsi saja masih maju mundur gini). Ingat realita dulu sambil terus menikmati fiksi dan drama ini hehe.

Ini dia salah satu sobat dari negeri tetangga Malaysia. Ketika Wendy bertemu dengan Sendy. Nama yang hampir mirip membuat kita saling meledek satu sama lain. Dengan bahasa yang hampir mirip juga tentunya membuat kita tetap mengerti satu sama lain. Karena ini acara internasional jadinya lebih menggunakan Bahasa Inggris dalam berkomunikasi. Sekalian melatih lidah blepotan dengan aksen jawanya yang mengental dan udah membeku ini wkwkwk. Apapun itu, hak dalam bermimpi tak gugur kok. Maudy Ayunda saja juga pernah bermimpi kuliah di Oxford dan sekarang dia bisa kuliah disana juga. Jadi jangan remehkan mimpi seseorang ya gaes.

Ketika Wendy dan Sendy dipertemukan

Kegiatan ini mampu meleburkan Budaya Indonesia, Vietnam, China, dan Kamboja dalam satu grup. Kami berlima membuat sebuah ide yang kita dapat dari proses pembelajaran sebelumnya. Melalui review internalposter exebition, hingga menjadi the best presentation pun kita lalui bersama. Perjalanan yang sangat singkat namun sangat bermakna untuk memenuhi koleksi perpustakaan hidup saya. Terima kasih untuk kalian Alan, Hana, Liu, dan Vuthy. Hal yang paling saya ingat ketika teman Vietnam selalu berkata pada saya kenapa selalu menghilang dan tiba-tiba kembali tak jelas. Padahal saya disana lagi sembahyang dan tidak mungkin untuk menjelaskan hal itu terlebih dahulu. Saya berada di Indonesia, namun saya merasa menjadi minoritas disaat bertemu dengan mereka. Ada suara Adzan mereka pasti selalu tanya ada informasi apa kok suaranya keras seperti itu. Dan mereka heran kenapa semua cewek indonesia menggunakan hijab seperti itu padahal keadaan di Surabaya panas. Sejak kecil hidup di lingkungan Pesantren sepertinya tak mungkin jika saya menjabarkan dengan pembahasan surga dan neraka. Ilmu yang bisa saya gunakan masih sebatas analogi agar mereka mengenal konsep agama islam tersebut. Dan ia pun mampu mengerti pengambilan sikap tersebut. Jangan takut keluar pesantren ya para santri di luar sana. Sayapun masih cupu dalam agama tapi saya berusaha menjelaskan bagaimana agama yang sudah kita percayai sebagai tujuan hidup tidak mengganggu hidup orang lain. Setahu saya tidak ada paksaan dalam beragama(Al Baqarah [2:256]). Heran juga dengan fenomena sekarang yang memaksakan kehendak sampai mengganggu privasi seseorang. Sudahlah, biar itu urusan yang ahli. Saya hanya ingin menyampaikan sebatas pendapat saja. Back to my journey!

Poster Exebition
Final Presentation


Orang Kampung Belajar Pegang Mic
Choir Team CommTECH 2017
Best Presentation CommTECH 2017

Farewel Party and Reward Event CommTECH 2017
Entah perasaan bahagia ataupun sedih ketika berada disana. Saya masih merasa ingin melanjutkan pada mimpi-mimpi saya selanjutnya. Sempat ada ragu dalam bermimpi namun senyum dan semangat mereka jadi motivasi agar saya terus berusaha memperbaiki diri. Semoga suatu saat kita bisa reuni menjadi alumni CommTECH 2017. Sembari menutup postingan ini, saya buka perpustakaan hidup dan menata pada ruang best review event agar aku bisa membaca kembali untuk menyemangati lanjutan perjalanan hidupku suatu saat nanti. Bismillah Salam sukses Wendy Cahya.

Posting Komentar